contoh TUGAS AKHIR kinerja karyawan di PT. Sinar Makin Mulya bab 2

Unknown 07.39
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.        Pengertian Tinjauan
Menurut kamus besar Indonesia edisi ketiga (2007 : 1281) Tinjauan adalah pendapatan meninjau, pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki, mempeajari dsb).
2.2.        Pengertian Pelaksanaan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi keempat (2008 : 774) pelaksanaan
adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan rancangan dan keputusan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002 : 427), mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan pelaksanaan adalah :
“perihal (perbuatan, usaha, dsb) melaksankan rancangan dsb.
Menurut kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan adalah mengimplementasikan sesuatu yang telah direncanakan dan dirancang oleh suatu organisasi ataupun individu.

2.3.        Pengertian kinerja
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing – masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.  yang dikutip dari buku Lijan Poltjak Sinambela, dkk (2012).


Sedangkan menurut  DR.A.A. ANWAR PRABU MANGKUNAGARA, MSi.
Kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya seseuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari kinerja adalah hasil dari sebuah proses yang dilakukan oleh sumber daya manusia untuk mencapai tujuan atau target yang telah ditetapkan baik dalam sebuah organisasi maupun individual.

2.4.        Pengertian Kinerja Pegawai
Menurut Saifuddin Bachrun dalam bukunya yang berjudul “menyusun penggajian berbasis kinerja dalam praktik (2011 : 24)” Pengertian kinerja pegawai merujuk pada kemampuan pekerja untuk melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban yang menajadi tangggung jawabnya.
Sedangkan menurut Lijan Poltjak Sinambela, dkk (2011)
Kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakuakan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja karyawan sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja pegawai adalah kemampuan pekerja dalam melaksanakan dan bertanggung jawab atas beban yang diberikan gunai mendapatkan hasil yang telah ditargetkan.


2.4.1.    Faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :
1.    Personal Factor : ditunjukkan tingkat keterampilan,kompetensi yang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.
2.    Leadership factor : ditentukan kualitas dorongan bimbingan dan dukungan yang dilakukan manajer dan team leader.
3.    Team factor : ditunjukkan kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.
4.    System factor : diistem tunjukkan adanya system kerja dab faasilitas yang diberikan organisasi.
5.    Contextual / situational factors : ditunjukkan tingginya tingkat tekanan lingkungan internal dan eksternal (amstrong dan baron 1996:16).

2.4.2.   Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kinerja (prestasi kerja)
1.    Human performance          = ability x motivation
2.    Motivation                             = attitude x situation
3.    Ability                                                = knowlage x skill    
Penjelasan :
a.    Faktor keemampuan (ability)
Secaara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan prestasi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill).
Artinya, pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) apalagi superior, very superior, gifted dab genius dengan pendidikan pendidikan yang memadai dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.
b.    Faktor Motivasi
Motivasi diarrtikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja (situation) di lingkuanga organisasinya. Merekayang bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, kebijakan pimpinan, pola keepemimpinan kerja dan kondisi kerja,
2.4.3.   Faktor – Faktor Kinerja
Faktor – faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal
Faktor internal yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat- sifat seseorang, Misalnya, kinerja seseorang bik disebabkan karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.
Faktor eksternal yaitu fsktor –fsktor yang mempengaruhi kinerja seseeorang yang berasal dari lingkungan. Seperti dikap, prilaku, dan tindkan-tindakan rekan kerja dan iklim orgaisasi faktor internal dan faktor eeksternal ini meerupakan jenis-jenis atribusi yang mempengaruhi kinerja seseorang. Janis-jenis atribusi yang dibuat para karyawan memiliki sejumlah akibat psikologis dan beredasarkan kepada tindakan. Seseorang karyawan yang menganggap kinerjanya tidak berasal dari faktor – faktor internal seperti kemampuan atau upaya , diduga orang tersebut akan mengalami lebih banyak perasaan positif tentang kinerjanya dibandingkan dengan jika dia menghubungkan kinerjanya yang baik dengan faktor eksternal. Seperti  nasib baik, suatu tugas yang mudah atau ekonomi yang baik.

2.4.4.   Membangun Kinerja
Kinerja dapat dioptimumkan melalui deskripsi jabatan yang jelas dan terukur bagi pejabat (pegawai), sehingga mereka mengerti apa fugsi dan tanggung jawabnya. Dalam hal ini deskripsi jabatan yang baik akan menjadi landasan untuk :
a.    Penentuan gaji, hasil deslripdi jabatan akan berfungsi manjadi dasar untuk perbandingan pekerjaan dalam suatu organisasi dan dapat dijadikan sebagai acuan pemberian gaji yang adil bagi pegawai dan sebagai data dalam persaingan dalam perusahaan.
b.    Seleksi pegawai, deskripsi jabatan sangat dibutuhkan dalam penerimaan, seleksi dan penempatan pegawai. Selain itu, juga merupakan sumber pembangun untuk spesifikasi pekrjaan yang dapat menjelaskan kualifikasi yang dimiliki oleh seorang pelamar dalam jabatan tertentu.
c.    Orientasi. Deskripsi jabatan dapat megenalkan tugas – tugas pekerjaan yang baru kepada pegawai dengan cepat dan efesien.
d.    Penilaian kinerja. Deskripsi jabatan menunjukan perbandungan bagimana seseorang pegawai memenuhi tugasnya dan bagaimana tugas itu seharusnya dipenuhi.
e.    Peatihan dan pengembangan. Deskripsi jabatan akan memnerikan analisis yang akurat mengenai pelatihan yang diberikan dan pengembangan untuk membantu pengembangan  karir.
f.     Uraian dan perencanaan organisasi. Perkembangan awal dari deskripsi jabatan menunujukan dimana kelebihan dan kekurangan didalam petanggung jawaban.dalam hal ini deskripsi jabatan akan menyeimbangkan tugas dan tangagung jawab.
g.    Uraian tanggung jawab. Deskripsi jabatan membantu individu untuk membantu berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.







2.4.5.   Dimensi Kinerja
Terdapat tiga dimensi kinerja yaitu : kemampuan, motivasi dan peluang.


KEMAMPUAN

KINERJA
 














PELUANG

MOTIVASI
 






GAMBAR 1.4. Hubungan Dimensi-Dimesi Kinerja

Gambar di atas menunjukan bahwa kinerja memiliki tiga dimensi yaitu, kemampuan, motivasi, dan peluang. Ketiga dimensi tersebut saling terkait satu dengan yang lain.

2.4.6.   Tujuan dan Sasaran Kinerja
1.  Tujuan Kinerja
Kinerja merupakan kegiatan pengolahan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan tentang arah secara umum, sifatnya luas, tanpa batasan waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tujuan merupakan sebuah aspirasi. Kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu tergadap pekrjaan, membantu mendefinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kerja bagi supervisior dan pekerja saling berkomunikasi. Tujuan kinerja adalah menyesuaikan harapan kinerja individual dengan tujuan organisasi.

2.  Sasaran Kinerja
Sasaran kinerja merupakan pernyataan secara spesifik yang menjelaskan hasil yang harus dicapai, kapan dan oleh siapa sasaran yang iingin dicapai tersebut diselesaikan (Wibowo, 2009:59) sifatnya dapat dihitung, prestasi yang dapat diamati, dan dapat diukur. Menurut,  Furtwengler (2000 : 1), sasaran kinerja mencakup: perbaikan kinerja, pengembangan pegawai, kepuasan pegawai, keputusan koompensasi, dan keterampilan berkomunikasi. Sebagai sasaran, suatu kinerja mencakup unsur-unsur diantaranya :
a.  The performers, yaitu orang yang menjalankan kinerja
b.  The action atau performace, yaitu tentang tindakan atau kinerja yang dilakukan oleh performer.
c.  A tine element, menunujkan waktu untuk pekerjaan dilakukan.
d.  An evaluation method, tentang cara penilaian bagiaman hasil pekerjaan dapat dicapai.
e.  The place, menunujukan dimana pekerjaan dilakukan (wibowo, 2009: 59-60).

2.4.7.   Komunikasi Kinerja
Rencana yang dihasilkan tentun saja perlu dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi. Pengkomunikasian kinerja yang dinginkan seyogyanya dilakukan dua arah antara atasan dengan bawahan. Hal ini diharapkan agar atasan maupun bawahan memiliki pemahaman yang sama akan kinerja yang diharapkan. Komunkasi dimaksud merupkan proses dua arah yang bekerja sepanjang tahun untuk memastikan bahwa pelaksaaan tugas kerja berjalan sebagaimana mestinya, bahwa masalahan dapat dikenali sebelum berkembang, danbahwwa baik manajer maupun p[egawai selalu memperoleh informasi yang segar. Adapun prosesnya adalah dengan memperhatikan metode yang biasa dipakai yaitu :
1.    Pertemuan status report singkat bulanan atau mingguan dengan setiap pegawai
2.    Pertemuan dengan kelomppok secara berkala, dimana setiap pegawai melaporkan status pekerjaan ataupun proyek mereka.
3.    Status report singkat yang tertulis secara berkala dari setiap organisasi.
4.    Komunikasi informal.
5.    Komunikasi khusus saat masalah timbul, atau kehendak pegawai.
6.    Sebagian pemimpin akan menyimpan beberapa catatan mengenai status pekerjaan dan kemajuan.

2.4.8.   Penilaian Kinerja
(simaroma. 2001:415) yang dikutif dalam buku Prof. Dr. Lijan Poltjak Sinambela, MM. M.pd Tahun 2012. Penilaian kinerja atau (performance appraisal) adalah proses dimana organisasi mengevaluasi pelaksanaan kinerja individu. Dalam penilaian kinerja dinilai kontribusi pegawai kepada organisasi selama periode tertentu.

2.5.         Pengertian Karyawan
Menurut Darda Syahrizal., SH karyawan / pekerja meeerupakan orang yng bekerja untuk orang lain yang mempunyai sebuah usaha, kemudian mendapatkan upah atau imbalan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.

Sedangkan menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat komponsasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka  wajib dan terkait untuk mengerjakan pekerjaan yang telah diberikandan berhak mendapatkan kompensasi sesuai dengan perjanjian.






Share this

Related Posts

Previous
Next Post »